Petikan surat "LELAKI TANPA HATI"
[dari buku Mari Menjadi Hamba- Dr Majdi Hilali]
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Apakah anda pernah mendengar tentang lelaki tanpa hati?.
Maaf, jika hati yang dimaksud adalah salah satu anggota tubuh dari daging yang
berwarna merah, yang menarik dan melepaskan darahnya, tentu saja lelaki itu
memilikinya. Yang dengannya dia dapat hidup dan menjalani kehidupannya. Akan
tetapi hati yang bersemangat, kuat dan hidup, sayang sekali dia tidak
memilikinya.
Dia mengetahui kebaikan meskipun kecil, dia juga mengetahui
tempat-tempat keburukan meskipun samar-samar.
Seringkali dia merasa benar jika membaca perilaku seseorang
dari wajahnya dan dia juga dapat memberi isyarat akan hal itu. Akan tetapi, dia
tidak memiliki hati. Jika bertemu dengan teman lamanya yang tidak bersua, dia
menyalaminya dan menggenggam tangannya dengan kuat, bahkan memeluknya. Namun, hatinya
tetap beku, sama sekali tidak terpengaruh, Dia memberi nasihat kepada orang
lain, "Jadilah kalian begini dan jadilah kalian begitu", serta
menyebutkan berbagai dalil dan alasan, namun hatinya semakin keras dan tidak
terpengaruh.
Dia tersenyum kala menerima berita gembira. Dia juga
mengernyitkan dahi saat menerima berita duka. Akan tetapi, kegembiraan dan
kesedihannya hanyalah reaksi alami, sedangkan hatinya tetap diam dan tidak
tergoncang.
Dia menyatakan cinta dan benci kepada seseorang. Ketika
melihat hatinya, hatinya tetap diam tanpa memberi penjelasan.
Dia berdiri menunaikan salat dan berusaha kusyuk, membaca
al-Quran dan berusaha memusatkan perhatiannya. Ketika meunaikan solat, membaca
bacaan salat dengan nada-nadanya, sehngga orang-orang pun berkata, "Dia
tipe orang yang kusyuk". Akan tetapi, ketika meraba hatinya, dia
mendapatinya tuli dan tidak kusyuk, walaupun memahami apa yang dibaca.
Ini adalah gambaran yang sebenarnya terjadi pada hati lelaki
tersebut. Saya tidak melebih-lebihkan atau menguranginya. Menurut anda, apakah
anda dapat mengatakan bahwa hatinya sama seperti hati orang-orang pada
umumnya?.
Saya dianugerahi akal, tetapi hati saya hilang. Saya
meraskan pikiran saya menyala-nyala, bekerja, hidup dan menunjukkan keberadaannya.
Akan tetapi, ketika saya ingin merasakan hal itu pada hati saya, sama sekali
tidak menemukannya. Saat ini, anda telah mendengar tentang seorang lelaki yang
tidak memiliki hati.
Dia adalah seorang pemuda yang membaiat anda dan anda
mengambil sumpah setia darinya. Apakah anda rela seorang tentera anda hidup
tanpa hati? Apakah anda dapat membantu menghidupkan hatinya agar bergerak dan
merasakan apa yang diucapkan oleh lisannya.
Ini adalah penyakit salah seorang tentera Anda yang akan
membuat Anda sedih jika mengetahuinya. Oleh kerana itu, saya tidak menyebutkan
namanya, hingga saya memberitahu Anda akan kesembuhannya..
No comments:
Post a Comment